Home

Rabu, 28 Oktober 2009

Pinggang yang Melemah

Pinggang adalah sebuah alat gerak tubuh yang menentukan dan menopang seluruh hidup kita. Tanpa pinggang tidak mungkin dapat berjalan. Pinggang diibaratkan sebagai penggerak seluruh tubuh. Pingganglah yang menentukan daya tahan fisik seseorang. Jika pinggang kita tidak kuat maka badan akan menjadi lemas begitu juga sebaliknya. Pinggang adalah penopang hidup manusia. Apabila terjadi sesuatu yang tidak normal pada pinggang maka seluruh jiwa dan raga akan terasa tidak normal.

Pinggang sangat berhubungan erat dengan organ ginjal. Organ ginjal yang memberikan kekuatan pada kedua pinggang. Jika organ ginjal melemah maka pinggang juga akan menjadi melemah. Salah satu akibat yang menyebabkan sakit ginjal adalah kekurangan cairan di dalam tubuh sedangkan salah satu faktor yang dapat menyebabkan sakit pinggang seperti yang telah saya ceritakan diatas yaitu sakit ginjal, namun masih banyak sekali penyebabnya seperti terkilir, syaraf/urat terjepit, kebanyakan duduk, terlalu banyak berjalan, masuk angin dan sebagainya.

Setahu saya, sejak dahulu saya sering mengeluh sakit pada pinggang namun saya tidak menghiraukannya karena saya merasa itu adalah hal yang biasa dan wajar karena terlalu banyak beraktivitas. Pada saat mulai terjadi kejadian itu, saya masih berumur kurang lebih 15 tahunan. Setahun demi setahun penyakit pinggang ini tidak kunjung sembuh namun tidak sampai mengganggu aktivitas saya, oleh sebab itu saya belum berniat untuk mencari kesembuhan, hal ini di dorong juga karena kadar rasa sakit itu masih dalam tahap yang sama dan rasa sakit itu tidak sampai membuat saya sangat menderita. Rasa sakit tersebut juga hanya muncul ketika pada malam hari sebelum saya beranjak tidur.

Pada suatu saat, ketika saya bersama orang tua berlibur di Negara Malaysia, tepatnya di kota Penang, tidak sengaja kami mengunjungi sebuah rumah sakit yang terkenal disana. Sempat terpikir oleh saya untuk memeriksa bagaimana kondisi pinggang saya yang cukup menganggu ini. Saya disarankan untuk mengunjungi seorang dokter tulang dan kemudian saya diminta untuk melakukan pemeriksaan rontgen terhadap tulang dan ternyata hasilnya adalah tidak terjadi masalah apapun pada tulang saya. Saya diberikan beberapa obat penguat tulang, namun menurut saya diagnosa dokter itu tidaklah terlalu tepat karena pinggang saya masih tetap sakit setelah mengkomsumsi obat-obatan tersebut, namun pada saat itu saya memang belum mengerti mengenai dunia pengobatan maka saya tidak mengetahui penyebab utama dan bagaimana cara menangani penyakit pinggang ini.

Memang perlu diakui bahwa sejak dahulu saya mempunyai sikap yang berlebihan dalam mengkomsumsi apapun. Pada saat saya sakit maka saya selalu mengkomsumsi obat-obatan yang dapat saya beli dan terjual bebas di apotik. Sebagai contoh besarnya, ketika saya batuk dan flu maka saya membuat resep sendiri dengan memakan obat flu seperti panadol yang dicampur dengan obat antibiotik dan beberapa vitamin lainnya. Perilaku ini selalu saya lakukan setiap saya sakit tanpa menghiraukan ucapan orang tua yang mengatakan bahwa jika terlalu sering dan banyak mengkomsumsi obat-obatan kimia terutama antibiotik dapat melemahkan ginjal bahkan dapat merusak ginjal. Saya memang bersikap agak keras dan selalu mempertahankan pendapat sampai suatu ketika saya mengalami akibatnya barusan merasa menyesal namun itu sudah tidak ada gunanya lagi. Itulah sifat saya yang dahulu, namun sekarang sudah terjadi banyak perubahan karena saya telah belajar untuk menjadi orang yang tidak berlebihan.

Parahnya, sejak remaja saya memang sering mengalami sakit tenggorokan/batuk atau flu, oleh sebab itu sudah begitu banyak obat-obatan kimiawi terutama antibiotik dimakan oleh saya. Saat itu saya tidak mengetahui bahwa akibat dari terlalu berlebihan mengkomsumsi obat kimiawi maka ginjal saya menjadi lemah dan terganggu sehingga pinggang saya menjadi sakit. Saya mengetahui penyebab tersebut ketika saya sedang belajar ilmu pengobatan timur yaitu dasar-dasar diagnosa pengobatan akupunktur. Saya barusan menyadari bahwa apa yang telah saya lakukan pada saat dahulu adalah tidak benar.

Setiap orang yang ingin maju pasti mencoba untuk belajar dari pengalaman hidupnya dan setiap orang pasti tidak pernah luput dari kesalahan dan selalu belajar dari kesalahannya, hal ini disebabkan oleh setiap orang ingin menjadi lebih baik lagi. Inilah yang mungkin memotivasi seseorang untuk memilih bagaimana jalan hidupnya, seperti orang yang terus menerus sakit mungkin akan tergerak hatinya untuk mempelajari ilmu penyakit agar dapat mengobati penyakitnya sendiri atau seseorang yang sering dibohongi atau ditipu oleh orang lain mungkin akan tergerak untuk mempelajari ilmu hukum untuk membela dirinya sendiri. Bermula dari sakit pinggang ini, saya menjadi tertarik dan termotivasi untuk mempelajari dunia pengobatan dan sampai suatu tahap dimana saya telah mampu mengobati pinggang saya sendiri dan tambahnya adalah saya juga mampu mengobati orang lain dengan kemampuan dan pengetahuan saya.

Ada 2 macam tindakan memberi, memberi benda materi dan pengetahuan kebenaran atau moril, dari keduanya, memberi pengetahuan adalah lebih tinggi, Ada 2 macam tindakan berbagi, berbagi benda materi dan berbagi pengetahuan kebenaran, dari keduanya, berbagi pengetahuan adalah lebih tinggi, Ada 2 macam tindakan membantu, membantu benda materi dan membantu dengan pengetahuan, dari keduanya, membantu dengan pengetahuan adalah lebih tinggi

Seperempat bagian dari pengetahuan murid diperoleh dari gurunya, seperempat yang lain diperoleh dari kecerdasannya sendiri, seperempat bagian yang ketiga diperoleh dari sesama murid, dan seperempat bagian yang terakhir diperoleh dari pengalaman seiring perjalanan waktu

Semua ilmu pengetahuan, baik itu yang tinggi, sedang ataupun yang rendah, patut diperlajari, diketahui dan dimengerti maknanya, walaupun tidak seperlunya perlu diterapkan, suatu hari kelak bila tiba saatnya, pengetahuan itu akan membawa banyak manfaat

Selasa, 27 Oktober 2009

Hidup bukan untuk Makan


Kegunaan makan adalah untuk menyambung hidup. Makan adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi seluruh manusia. Makan adalah humanisme karena jika kita tidak makan maka tidak dapat melanjutkan hidup ini lagi. Banyak orang yang mengatakan bahwa hidup mereka adalah untuk makan namun ada juga yang memilih bahwa makan bukanlah hal yang penting, hidup bukanlah untuk makan namun makan adalah untuk hidup. Bagaimana dengan pilihan anda ? Semua lebih tergantung oleh pribadi masing-masing orang.


Saya pernah mengatakan bahwa saya adalah orang yang cukup berlebihan. Jika ingin makan maka itu sangat banyak sekali dan jika tidak ingin makan maka makan bukanlah hal yang penting bagi saya. Dahulu, memang saya adalah orang yang paling kuat makan di antara teman-teman. Saya adalah orang terakhir dalam melahap semua makanan yang telah dipesan. Saya terkenal sebagai seorang teman yang paling rakus dalam hal makanan. Berapapun makanan yang ada dapat saya makan, oleh sebab itu saya pernah memenangkan perlombaan makan tercepat dan terbanyak.


Tetapi itu dahulu, pada saat saya sedang memasuki masa dewasa awal. Saat ini telah banyak terjadi perubahan dalam diri saya. Sejak tahun 2003 sampai sekarang, saya telah berubah menjadi seorang sosok manusia yang kurang minat terhadap makanan. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor penyebab, seperti berat badan yang semakin meningkat, perut yang semakin besar, kelebihan minyak pada badan, jerawat yang tidak kunjung sembuh dan badan menjadi kurang fit atau bergairah. Oleh sebab itu, saya mencoba menjadi seorang vegetarian. Motivasi pertama saya adalah bukanlah berhubungan dengan unsur keagamaan namun lebih condong ke unsur kesehatan, namun lama kelamaan saya menjadi lebih spiritual ketika menjalani kehidupan vegetarian.


Saya sendiri juga tidak mengerti mengapa saya sanggup menjadi seorang vegetarian dan mengapa saya mempunyai tekad yang sangat kuat untuk menghindari makanan yang berunsur hewani. saya menjalani ini semua tanpa termotivasi yang kuat untuk merubah diri namun lebih cenderung hanya karena telah terlanjur mencoba-coba untuk bervegetarian dan akhirnya menjadi kebiasaan. Saya juga tidak pernah merasa begitu sulit untuk tidak mengkomsumsi daging dan makanan laut sejenisnya. Begitu cepat saya beradaptasi dengan memakan makanan nabati seperti hanya sayur-sayuran saja. Semua terjadi sangat alami, tanpa paksaan dan motivasi yang besar.


Sejak saya menjadi seorang vegetaris maka beberapa aspek kehidupan saya telah berubah, seperti tidak tertarik kepada dunia makanan. Bagi saya makanan adalah suatu sarana untuk menyambung hidup bukanlah sebuah kesenangan yang harus dikejar. Banyak penelitaan yang mengatakan bahwa makanan merupakan faktor yang paling utama setelah seks dalam menggapai kesenangan hidup ini, namun bagi prinsip hidup saya saat ini makanan merupakan faktor yang kesekian untuk itu.


Makanan apapun bagi saya adalah sama saja. Makanan itu hanya sebatas menyenangkan pada saat masuk ke dalam tenggorokan namun setelah di proses masuk ke dalam lambung maka makanan itu tidak mempunyai rasa apapun lagi. Makanan adalah merupakan kesenangan sesaat dan kemudian akan dilupakan setelah kenyang. Saya tidak mengatakan bahwa makanan vegetarian adalah wajib di komsumsi semua orang dan saya juga tidak mengatakan bahwa makanan hewani adalah makanan yang harus dijauhi karena tidak baik. Saya bukan ingin mempengaruhi siapapun. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa setelah saya banyak menjelajahi dunia makanan ini maka saya merasakan bahwa hakikat makanan itu adalah bukanlah untuk mencari kesenangan abadi namun hanya sekedar untuk mengisi hidup.


Makanan telah menjadi sesuatu yang bukanlah hal yang perlu dikejar oleh saya karena apapun makanan itu adalah tidak penting. Esensi makanan itu telah menjadi hambar bagi saya karena saya merasakan apapun makanan yang cicipi tidaklah menjadi minat bagi saya. Saya jarang sekali terobsesi dengan makanan tertentu. Saya hanya memerlukan sesuatu yang dapat saya makan yang tentunya bersih dan jauh dari sember penyakit. Apapun itu.


Oleh sebab itu, sangat gampang sekali bagi saya untuk menjadi seorang vegetarian untuk saat ini. Perilaku makan saya telah berubah sejak dulu hingga sekarang. Saya merasa tidak ada gunanya makan secara berlebihan dan menjadi seorang yang rakus. Saya mulai belajar untuk hidup apa adanya dan lambat laun menjadi sebuah kebiasaan hidup saya untuk itu. Saya bahkan pernah berpikir yang lebih ekstrim lagi bahwa tidak ada gunanya sama sekali untuk makan, namun pemikiran itu tidaklah benar karena jika kita tidak makan maka tidak akan sehat. Kesehatan adalah modal paling besar dan berharga dibandingkan dengan yang lain. Minimnya motivasi hidup dan kegairahan hidup saya terhadap makanan mengundang saya cenderung muak terhadap segala jenis makanan dan merasa tidak penting untuk makan, namun sangat tidak bijaksana jika kita tidak memelihara badan ini. Saya berharap bahwa jangan ada yang berprasangka bahwa seorang vegetarian itu semua sama perilakunya seperti saya. Vegetarian adalah sebuah gaya hidup dan bukan adalah penderitaan. Banyak orang yang hidup bahagia dengan vegetarian. Dan jangan juga beranggapan bahwa saya adalah orang yang menderita dan tidak bahagia karena telah menjadi demikian. Semua adalah pilihan hidup dan gaya orang masing-masing. Tidak ada yang perlu dibenarkan atau disalahkan, yang paling penting semua manusia harus menjalani pilihan hidupnya dengan keseimbangan dan kebijaksanaan.


Biasa-biasa saja, tidak perlu berlebihan. Gunakan suara hati anda, kenakan pakaian anda, makan makanan anda, dan rebahkan diri ketika anda lelah


Kemarahan, kecongkakan, kekakuan, permusuhan, kecurangan, iri hati, kebanggaan akan diri sendiri, kesombongan, teman-teman yang buruk, itu semua adalah makanan yang najis, jadi bukanlah daging


Makanan enak, baju indah, dan segala kemewahan, itulah yang kau sebut kebahagiaan, namun aku percaya bahwa suatu keadaan di mana orang tidak mengharapkan apa pun adalah kebahagiaan yang tertinggi

Sabtu, 17 Oktober 2009

Minim Motivasi Hidup


Sebenarnya kita hidup untuk apa ? atau untuk apa kita hidup ? Kita hidup untuk makan atau makan untuk hidup. Kita hidup untuk bekerja atau bekerja untuk hidup ? Jawaban seperti itu sangat individual. Banyak sekali orang yang mengetahui untuk apa mereka hidup namun masih banyak sekali orang yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Mereka hanya menjalani hidup ini begitu saja tanpa berpikir banyak. Sungguh Bijaksana.


Motivasi adalah daya pengerak atau daya berjuang sedangkan motivasi hidup adalah kekuatan untuk berjuang hidup. Setiap orang mempunyai motivasi hidup, hanya saja takarannya berbeda-beda. Ada yang kurang dan ada yang lebih. Ada yang memiliki banyak motivasi hidup dan ada yang kurang memiliki motivasi hidup. Jika seseorang tidak memiliki motivasi hidup lagi maka orang tersebut tidak mempunyai keinginan untuk melanjutkan hidup ini lagi. Motivasi hidup dapat berasal dari dorongan dari dalam maupun dorongan dari luar. Dorongan dari dalam merupakan dorongan dari keinginan diri sendiri sedangkan dorongan dari luar merupakan dorongan yang diberikan oleh orang lain.


Saya pribadi adalah seseorang yang memiliki motivasi hidup yang cukup minim. Sehari cukup makan 3 kali saja sudah cukup puas. Pakaian yang sederhana, tidak perlu terlalu mahal yang penting masih layak dipakai sudah cukup senang bagi saya. Tempat tinggal yang biasa, jauh dari bibit penyakit dan keamananya terjamin sudah merupakan anugerah yang terindah buat saya. Tidak perlu harus mewah dan semuanya indah. Saya termasuk salah satu orang yang tidak mempunyai banyak keinginan. Oleh sebab itu, saya tidak takut akan kematian dan tidak takut akan kehidupan. Saya menjalani hidup ini dengan motivasi hidup yang minum.


Berbicara mengenai pengalaman hidup saya, senang maupun sedih. Saya merasakan bahwa memiliki motivasi hidup yang tidak terlalu besar itu adalah cara hidup yang paling aman. Mengapa demikian ? Saya selalu berpikir bahwa pengabdian terlalu besar terhadap orang lain tidak terlalu berguna karena belum tentu orang itu dapat bersikap seperti itu terhadap kita. Terlalu baik terhadap orang lain juga kadang-kadang akan disalahgunakan oleh orang lain seperti diremehkan oleh orang lain. Terlalu berantusias dan bersemangat melakukan sesuatupun dapat berujung kekecewaan karena apa yang kita inginkan kadang-kadang belum tentu akan sesuai dengan hasilnya atau kenyataannya. Jika kita terlalu memandang sesuatu terlalu besar juga akan mengacaukan pikiran kita. Terlalu mengabdi, terlalu berantusias, terlalu bersemangat dan terlalu baik terhadap orang lain dan terlalu termotivasi terhadap hidup ini akan membuat hidup kita tidak nyaman. Dunia ini tidaklah besar dan juga tidaklah kecil. Tidaklah perlu memandang hidup ini terlalu berlebihan. Motivasi hidup cukup sedang-sedang saja.


Kurang memiliki motivasi hidup belum tentu tidak memiliki tujuan hidup. Motivasi hidup berbeda dengan tujuan hidup namun untuk mewujudkan tujuan hidup harus memiliki motivasi hidup. Terus terang saja, tujuan hidup saya cukup sederhana namun cukup berarti dan tidak terlalu mudah terlaksana. Tujuan hidup saya adalah semoga semua mahluk berbahagia. Sungguh universal dan luas pencakupannya. Seperti apakah kita membahagiakan orang lain ? banyak sekali perumpaannya. Bahagia juga mempunyai banyak makna. Membahagiakan orang juga banyak caranya dan berbeda penerapannya. Ada yang positif dan ada yang negatif.


Membahagiakan orang lain maksudnya adalah tidak mencelakan orang lain dengan cara apapun, menolong orang lain mencapai pencerahan atau membuat hidup orang menjadi lebih bijaksana. Membahagiakan orang lain bukan sekedar mentraktir makan, mengisi hidup orang dengan tertawa atau memberikan uang kepada orang lain. Membahagiakan orang lain yang pertamalah yang merupakan maksud dan keinginan saya.


Namun untuk mewujudkan maksud dan tujuan kebahagiaan saya itu cukuplah sensitif. Bukan dengan cara memaksakan diri maupun orang lain. Tidak juga tergantung oleh maksud, tujuan dan waktu tertentu. Semua itu dilakukan dengan sebuah hati yang murni dan akal yang sehat. Jika orang lain bersedia menerima kebahagiaan yang saya berikan maka satu tujuan hidup saya terwujudkan maupun sebaliknya.


Motivasi hidup boleh minum namun tujuan hidup tidaklah demikian. Saya boleh menggunakan motivasi kecil untuk mewujudkan tujuan hidup saya agar hidup saya terlihat lebih seimbang. Tidak memaksakan diri dan tidak harus demi mengorbankan diri. Setidaknya saya telah mempunyai niat untuk mewujudkan tujuan hidup saya tidak tergantung oleh kecil dan besar. Saya ingin hidup normal dan biasa saja. Ketika kecil datang saya biasa dan ketika besar datang juga saya biasa pula dan ketika tidak datang saya juga biasa.


Manusia tidak puas dengan kehidupannya dan tidak pernah mendapati tujuan hidupnya sekalipun dunia ini telah menjadi miliknya


Hidup ini seperti mendaki gunung. Tetapkanlah tujuan hidupmu dan gunakan hidup yang singkat ini untuk maju selangkah demi selangkah menuju ke puncak. Jangan malas, karena saat bersantai itulah engkau akan kembali merosot turun. Tapi juga jangan sekaligus mendaki lebih dari satu puncak gunung. Karena tinggi puncak-puncak berlainan, maka setelah naik turun beberapa kali, pada akhirnya engkau tidak mencapai hasil yang maksimal. Pilihkah salah satu puncak yang paling cocok dan baik untukmu, dan mulailah mendaki. Hingga akhirnya usahamu menghasilkan buah yang harum dan manis

Kamis, 15 Oktober 2009

Cina VS Batak



Saya adalah orang cina bukan orang batak, bukan juga orang padang. Mengapa saya disebut sebagai orang cina ? Apa yang membuktikan saya adalah orang Cina ? Saya memang dilahirkan di Indonesia tetapi nenek moyang saya berasal dari negeri bambu yaitu cina. Pemerintah Indonesia menyebut orang-orang yang seperti saya sebagai rakyat keturunan cina (WNI Keturunan) namun sesuai dengan beriringnya waktu, nama itu berganti menjadi WNI (Warga Negara Indonesia) yang sejajar dengan warga Negara Indonesia setempat. Kakek dan Nenek saya merupakan perantauan dari Cina ke Indonesia. Mereka berasal dari suku konghu maka secara otomatis saya juga merupakan orang cina yang bersuku konghu. Saya cukup mengusai bahasa itu disamping bahasa persatuan cina yaitu bahasa mandarin.

Saya berkulit putih, mata saya kecil atau sipit dan bentuk tubuh saya tidak terlalu besar. Itu menandakan bahwa saya berasal dari benua Asia. Saya menguasai adat istiadat dan budaya dari cina yang dibawa oleh nenek moyang saya. Kepercayaan spiritual yang dipilih saya juga merupakan bawaan dari kakek nenek moyang saya. Saya tidak berusaha merubah itu sama sekali dan tidak berusaha juga untuk mengikutinya. Saya mempunyai prinsip tersendiri atas perjalanan hidup mati saya. Saya memilih mana yang terbaik dan ternyaman bagi hidup saya.

Sewaktu saya dilahirkan memang bukan di Cina namun di Indonesia dan tepatnya di kota Medan. Menurut data statistik dari sensus penduduk, kota Medan merupakan salah satu kota yang paling banyak dihuni oleh orang cina perantauan dan orang batak (salah satu suku yang ada di Indonesia). Oleh sebab itu, kota Medan adalah merupakan perpaduan antara orang cina dengan orang batak. Lalu, apa hubungannya saya sebagai orang cina dengan orang batak.

Memang ada beberapa persamaan antara orang cina dengan orang batak seperti dilihat dari cara berbicaranya sampai cara berdagangnya. Orang cina terkenal dengan semangat dan keberanian dalam membangun usahanya sedangkan orang batak menyukai bisnis pertanian. Mereka sama-sama tidak pernah gentar dalam usaha mengejar nafkah. Sedangkan, jika dilihat dari cara berbicaranya, mereka sama-sama mempunyai suara yang keras, tidak mudah tersinggung atas ucapan orang lain dan sedikit agak kurang sopan santun dalam bertutur kata. Berbicara seperti orang yang sedang marah namun sebenarnya mereka tidaklah marah. Itu hanya sebuah adat.

Bagi orang cina sendiri yang sesungguhnya adalah mereka diwajibkan untuk berbicara secara halus karena mereka sangat menjunjung tinggi harkat martabat dari leluhur mereka. Mereka sangat menghormati leluhur dan adat istiadat mereka. Adat istiadat mereka berasal dari beberapa tokoh filsuf yang mengajarkan tata krama hidup seperti konghucu atau taoisme. Ajaran tersebut mengajarkan setiap manusia harus menghormati orang tua mereka walaupun telah meninggal, setiap manusia harus dapat bersopan santun dalam bertutur kata, berbicara harus lembut dan menggunakan bahasa tradisional kuno. Ajaran mereka lebih bersifat kepada cara hidup di dalam masyarakat, seperti kesopanan dalam berpakaian, makan maupun bertatapan dengan orang lain.
Bagi saya sendiri, saya adalah orang cina namun sifat saya agak sedikit sama dengan orang batak terutama dari cara berbicaranya. Bukan saya telah mengusai bahasa batak. Saya sering disebut sebagai orang batak oleh teman-teman saya jika dilihat dari cara berbicara saya yang cukup seperti orang batak. Terkadang cara bicara saya sedikit agak keras, kasar dan kurang mempedulikan perasaan orang lain namun bukannya saya bersikap untuk menyinggung orang lain. Hanya bentuk berbicaranya saja. Bagi orang-orang yang belum mengenal saya atau barusan mengenal saya maka mereka pasti akan berpikiran bahwa saya adalah orang yang keras dan tidak tahu cara berbicara yang tepat sehingga mereka dapat tersinggung namun bagi orang yang sudah mengenal saya cukup lama maka mereka sudah dapat memakluminya dan mereka akan berkata, “Sudahlah, cara bicaranya memang begitu”. Mereka pasti memakluminya karena saya tidak mempunyai maksud untuk mencelakakan orang lain secara verbal, namun hanya cara berbicara saja. Cukup to the point dan tanpa basa-basi.

Dalam hal berteman juga, kebanyakan teman-teman baik dan akrab saya adalah berasal dari suku batak. Mungkin mereka merasa lebih cocok dan pas berteman dengan saya karena memang saya adalah orang yang tidak mudah tersinggung oleh ucapan mereka karena saya juga hampir sama dengan mereka. Saya tidak ingin mengatakan bahwa setiap ucapan orang batak pasti akan membuat orang tersinggung. Tidaklah demikian. Tujuan saya mengatakan demikian karena saya merasa bahwa memang orang batak itu berbicara sedikit agak kasar namun bukanlah yang berasal dari hati mereka untuk menyinggung orang lain. Itu hanya sebagai sebuah bentuk dari cara berbicara mereka saja.

Saya bukanlah orang batak dan saya tidak mempunyai keturunan batak sama sekali. Saya asli orang cina. Orang mengatakan saya adalah cina medan atau cimed karena saya berasal dari medan. Saya tetap menjunjung tinggi harkat martabat dari leluhur saya karena saya berasal dari sana dan saya juga menerima segala adat istiadat dari Indonesia karena saya dilahirkan disini. Saya tidak pernah mendiskriminasikan hal itu. Semua adalah satu. Walaupun saya adalah seorang cina yang cara berbicaranya seperti orang batak dan kebanyakan bergaul dengan orang batak namun saya menganggap itu semua sama. Cina dan Batak sama saja. Sama-sama rukun hidup di Kota Medan. Kotanya Cina Batak.

Untuk apa membicarakan soal adat istiadat jika seseorang tidak hidup penuh dengan kasih serta kebajikan, jika seseorang tidak memiliki kasih dan kebajikan, percuma saja bicara tentang musik dan seni, Alangkah munafiknya

Suatu negara yang memiliki seorang raja namun tidak punya adat istiadat, mereka lebih parah dari negara yang tidak memiliki raja namun punya serangkaian adat istiadat dan sopan santun yang berkembang baik

Mengapa seseorang disebut berbudaya ? Karena ia mau belajar, tidak malu bertanya walaupun kepada mereka yang sebenarnya pengetahuannya lebih rendah darinya dan rendah hati

Selasa, 13 Oktober 2009

Berubah 72 Wujud



Hanya sebuah perumpamaan saja bisa berubah menjadi 8 wujud, 16 wujud maupun 72 wujud. Saya tetaplah memiliki satu wujud. Satu wujud yang terdiri dari jiwa dan raga. 2 menjadi satu, bukanlah 72 menjadi satu. Perwujudan ini juga tidak ada kaitannya dengan alam yang bukan berada di bumi. Perumpamaan ini hanya dijadikan sebagai sebuah nama bagi sebagian manusia yang suka berubah-ubah, bukanlah wujud namun lebih condong ke sifat. Bukan juga memiliki 72 sifat. Sifatnya tetap satu yaitu sifat yang seperti sesesuatu yang memiliki 72 wujud.


Saya dilahirkan bertepatan pada penanggalan cina dengan shio monyet kayu pada saat itu. Shio monyet menandakan kelahiran tersebut memiliki sifat yang agak mirip dengan sifat hewan tersebut. Monyet memiliki sifat yang licik, tidak bisa diam, mudah berubah, pandai, mudah diahlikan dan cenderung keras kepala. Saya memiliki sifat seperti itu namun bukan berarti sifat saya persis seperti monyet. Ingatlah, hanya sebuah perumpaan.


Sejak dahulu saya tidak memiliki kegemaran yang pasti dan selalu berubah-ubah, contohnya olahraga. Saya pernah memiliki beberapa kegemaran terhadap beberapa olahraga dari zaman ke zamanya. Selalu berubah-ubah, muncul dan berlalu berlalu dengan sendirinya, seperti kegemaran terhadap bulu tangkis, basket, lari, berenang, sepak bola, dsb. Tidak konsisten. Pada suatu masa tertentu, saya dapat bermain bola basket secara terus menerus dan akan berhenti pada masa tertentu dan tidak dapat diperkirakan begitu saja begitu juga olaharga yang lainnya. Contoh lain pada dunia kesenian. Saya pernah menekuni seni musik seperti bermain piano, gitar, drum, dsb. Dalam dunia tari saya juga tidak kalah hebat, saya bisa menari tarian tradisional, modern dance dan saya pernah memenangkan beberapa perlombaan nasional. Begitu juga dunia seni lukis, saya pernah kursus melukis sampai beberapa tahun sampai saya benar-benar dapat melukis indah. Bagaimana dengan dunia bisnis, pendidikan maupun kesehatan ? Semua pernah saya lakoni. Dalam dunia pendidikan, saya pernah menekuni beberapa bahasa, seperti bahasa mandarin, bahasa jepang dan sampai saya pernah belajar bahasa Thailand. Sampai saat ini saya telah pernah memasuki 7 universitas di seluruh Indonesia. Dalam dunia bisnis, saya pernah menjadi salesman, menjual alat-alat listrik atau bangunan. Saya pernah menjadi seorang penjual handal dalam bidang MLM dan kemudian saya tinggalkan karena tidak memiliki motivasi lagi. Dan yang terakhir adalah di bidang kesehatan, saya menekuni dunia psikologi, akupunktur, obat-obatan tradisional, refleksi kaki dan terakhir pijat pengobatan penyakit. Semua ini terbentuk karena saya mudah tertarik terhadap segala sesuatu. Tidak statis.

Ketika berhubungan dengan urusan perut, saya juga tidak mempunyai satu kesukaan yang konsisten. Dalam beberapa saat, saya dapat mengkomumsi satu jenis makanan secara terus menerus dalam waktu tertentu dan kemudian akan diganti dengan makanan lainnya, seperti buah timun, buah tomat atau telur ayam. Sebuah perumpaan yang lebih jelas yaitu jika saya memilih untuk menyukai buah timun maka setiap makanan yang saya pilih adalah buah timun begitu dengan yang lainnya dan akan berganti atau berubah tanpa perencanaan terlebih dahulu. Saya pernah menyukai beberapa makanan dalam beberapa waktu, seperti buah timun, buah tomat, telur ayam, vegetarian, daging kambing, kerang dan buah papaya, namun untuk saat ini semua makanan ini seperti haram bagi saya. Saya tidak menyukai makanan seperti ini lagi sama sekali, namun saya tidak mengetahui apakah hal ini akan bertahan lama atau tidak karena saya mudah berubah keinginannya.


Begitu juga sifat dan perilaku saya dapat berubah-ubah sendirinya dan tampaknya cenderung berlebihan. Terkadang saya dapat berperilaku seperti anak yang manis di rumah, hanya bermain game dan tidak suka bergabung bersama teman kecuali hari-hari tertentu namun kadang-kadang saya sangat tidak betah di rumah. Saya pernah selama 3 bulan berturut-turut setiap hari hanya di rumah dan saya pernah juga jarang di rumah kecuali tidur. Saya juga pernah berpenampilan seperti anak punk dan anak metal dalam beberapa masa dengan segala atributnya yang super lengkap dan sekarang telah saya campakan tidak tahu dimana keberadaannya.

Memang saya memiliki sifat yang sulit ditentukan karena mungkin pola asuh keluarga saya yang membentuk saya seperti itu atau memang sifat dasar saya yang sulit diatur sehingga saya cenderung berbuat apa saja tanpa mendengarkan orang lain. Saya memang sulit ditekan oleh orang lain karena apa yang sedang saya inginkan itu harus saya wujudkan walaupun itu tampak konsisten ataupun tidak. Saya bisa berbuat apa saja dan bisa juga tidak berbuat apapun semua tergantung oleh keinginan saya. Saya juga tidak bisa memastikan apa penyebab atau motivasi dari segala tindak tanduk saya yang sebenar-benanya.


Semua pasti berubah, tidak ada yang statis dalam hidupku, seperti sifat monyet, beranaka ragam, berwarna-warni, berpindah-pindah, mencoba-coba dan mengalir seperti air. Kadang-kadang menyukai ombak dan kadang-kadang juga menyukai air tenang. Tidak ada yang kekal.


Jika anda dalam keadaan sulit, ingatlah bahwa segala sesuatu tidaklah kekal adanya termasuk kesulitan itu sendiri. Dengan ingat kebenaran akan kehidupan yang tidak kekal, anda akan mampu membebaskan diri dari kesulitan yang ada tanpa membuat kesulitan baru.


Bagaimana menolong diri sendiri sewaktu dalam masalah ? hendaknya seseorang membangun renungan ini, segala sesuatu yang mucul, berkembang, bertahan, dan akhirnya berlalu, buat apa takut dan bersedih ?